Sekapur Sirih
- AF_batstyle
- Sampurasun... Dulur, Terima Kasih Atas Kunjungan dan DukunganNya, Semoga KOMUNITAS batstyle ini Menjadi Wadah Untuk Mempererat Tali Persaudaraan Kita Rampes...
Judul 6. Onani Politik
KUNTUM JIWA
Saat matahari enggan bersinar di atas langkah tanpa harapan
Bulan terlapis mendung untuk malam yang muram
Saat gunung hanya tegak memandang tubuh kecil yang terpuruk
Ombak menerjang menelan nyali-nyali kerdil
Daun melambai menertawakan kebodohan
Angin bertiup kencang menampar kegagalan
Kurcaci-kurcacipun pergi dengan senyum sinis
Aku duduk bersimpuh membasuh kaki bunda
Mohon maaf atas ketidakbaktian.
Aku duduk terpengkur di tengah malam
Menggenggam mutiara permohonan
Mengadu dengan bahasa yang tak harus diucapkan
Hanya kepada dan untuk dia
TUHAN..
“Bie”
Bandung 23 april 2009, 01.45
Judul 1. Kabar Untuk Tuhan
SELENDANG BIRU
Katakana padaku seandainya kau ingin menangis
Seribu sapu tangan untukmu dariku
Katakana padaku seandainya kau ingin mengeluh
Dua telingaku selalu mendengarmu
Katakana padaku seandainya kau ingin marah
Wajahku ada untuk kau maki
Hidupku ada untukmu
Cintaku untuk kehidupanmu
Bahagiaku untuk ceriamu
Hatiku untuk ikhlasmu
Aku berjalan atas doa dan restumu
Maafkan aku ibu…
Aku terlambat menemuimu
Jalan terlalu hitam di depanku
Nantikan aku dengan rindumu
Dan lihatlah aku
Akan kurubah bintangku
Kupersembahkan untukmu
Atas doamu di balik Selendang Biru
"BIE"
Bandung 22 april 2009, 23.30
Judul 2. UntukMu Ibu...
MELATI SUCI
Dari jarak yang terlalu dekat
Teriakan kejujuran
Dari hati yang tak pernah mati
Teriakan kebenaran mimpi-mimpi
Dari asa yang tersimpan
Yang kudengar hanya angin penyesalan
Sementara mimpi terkoyak harga diri
Namun yang kumengerti hanya kebohongan
Aku diam sesaat dari jalanku
Menatap daun-daun yang mulai berjatuhan
Mendengar anjing-anjing yang membujukku
Jiwaku menantang
Sementara Melati Suci masih bisu
Aku akan terus berjalan
Maafkan aku melatiku
Carilah telaga sucimu bersama anjing-anjing itu
Melati Suci takkan tumbuh di atas batu yang kering di dadaku
"BIE"
BANDUNG 21 April 2009 ,23.45
…
Judul 8. ButterFly
Entah Keberapa Kali Kutagih kekuatan MU
Akan Akan Selalu Percaya Akan MU
Aku Akan Menanti Petunjuk MU
Aku Di Ciptakan Oleh MU
Hatiku Diisi Apa Mau MU
Otakku Di Jejali Pikiran MU
Kakiku Melangkah Atas Kehendak MU
Semuanya Ini Hanya Kehendak MU
Apapun Ini Atas Nama Izin MU
Bagaimanapun Ini Atas RencanaMU
Dimanapun Aku Atas Pantauan MU
Berikan Semua Itu Untuk KU
Aku Tak Tahan Akan Suntuk KU
Wahai Engkau Tuhan KU
Cintailah Aku Sebagai HambaMU
Judul 1. Kabar Untuk Tuhan
Ada Sebuah Perubahan Karakter
Ada Sebuah Kepentingan Kepribadian
Banyak Hal Yang Menyebabkannya
Banyak Hal Yang Akan Jadi Akibatnya
Entah Harus Di Syukuri Atau Di Pertanyakan
Entah Harus Diingat Atau Dilupakan
Persahabatan Yang Malam Ini Aku Sangsikan
Persahabatan Yang Harus Aku Pertahankan
Bila Perubahan Untuk Kemajuan... " YES "
Bila Perubahan Untuk Impian... " YES "
Bila Perubahan Untuk Kemunafikan... " NO "
Bila Perubahan Untuk Jadi Pecundang... " NO "
Seberapa Besar Ambisimu Tanpa Kita ?
Seberapa Besar Kekuatanmu Tanpa Kita ?
Untuk Waktu Yang Pasti Terlewat Indah
Untuk Kehangatan Berbicara Impian
Kuharap Hanya Sebuah Ketakutan Akan Kehilangan
Aku Yakin Impian Semakin Dekat
Jakarta, Saturday 03 January 09 23.oo Wib
Judul 4. Wadya Balad Kalong
...Entah Apa Yang Aku Mau
...Kubunuh Waktu Detik Demi Detik
...Hingga Kesekian Banyak Detik Akan Jadi Petaka
Petaka Pasti Datang Kalau Terus Begini...
Impian Akan Hilang Jika Ini Tak Terhenti...
Aku Butuh Insfirasi Dan Motivasi...
Tolong!!! Aku Butuh Semuanya Saat Ini...
Mungkin... Aku Terlalu Bernafsu Akan Semua
Tapi... Seolah Besar Penghadang Yang Ada
Aku... Bukan Tipe Orang Yang Pandai Bersabar
Aku... Bukan Seorang Yang Bisa Menunggu Setia
Aku Bukan Pejalan Kaki... Tapi Pelari
Aku Bukan Penuntut... Tapi Pemberontak
Aku Tak mau Transisi... Tapi Revolusi
Aku Menolak Sabar... Tapi Raddikal
Judul 5. Universitas Kehidupan
Susah Lihat Orang Susah...
Senang Lihat Orang Senang...
Bangkit Itu Mencuri...
Mencuri Perhatian Dunia...
Dengan Segudang Prestasi...
Bangkit Itu Takut...
Takut Untuk Berbuat Salah...
Berani Karena Benar...
Bangkit Itu malu...
Malu Bila Menjadi Benalu...
Malu Karena Minta Melulu...
Bangkit Itu Marah...
Marah Ketika Harga Diri murah...
Marah Karena Martabat bangsa Musnah...
Bangkit itu berlari...
Berlari untuk Angan Tinggi...
Berlari Untuk Capai Mimpi...
Bangkit Itu Rakus...
Rakus Dalam Mengejar Kebaikan...
Rakus Untuk menolong Sesama...
Bangkit Itu Lapar...
Lapar Pada Kebaikan...
Lapar Akan Sesuatu Yang benar...
Bangkit Itu Benci...
Benci Akan Keserakahan...
Benci Akan Ketidak Adilan...
Bangkit Itu Tidak Ada...
Tidak Ada Kata Menyerah...
Tidak Ada Kata Putus Asa...
Bangkit Itu Aku...
Untuk IndonesiaKU
Sebagian Ngutif Dari Naga Bonar
Judul 5. Universitas Kehidupan
Rahasia Mencengangkan Hidup Ini
Teka - Teki Tak Mudah Dalam Kehidupan
Suka - Duka Teramat Hidup Ini
Jawaban Enggan Datang Dalam Kehidupan
Takdir Telah Mengirim Aku Ke Bumi
Sejuta Tanya Menggumpal Di Dada
Haus Akan Jawab Yang Ku Yakin Pasti Ada
Coba Bertanya Pada Langit Tuhan' Langit Tak Mendengar...
Coba Bertanya Pada Bumi Tuhan' Bumi Tak Mendengar...
Coba Bertanya Pada Angin Tuhan' Angin Tak Mendengar...
Tidak Bertanya Pada Tuhan" Takut Tuhan Tak Mendengar...
Sesamaku Terkapar Dalam Kehidupan
Rupiah Seakan Menjadi Penentu Kehidupan
Kemenangan Dalam Kehidupan Adalah Kebahagiaan
Harus Bisa Taklukan Kehidupan
Judul 5. Universitas Kehidupan
Sebagian hilang, sebagian datang
Tercipta di sela-sela batu jalan
Melayang di tengah langit berjalan terbawa angin
Terlempar dalam belukar-belukar
Dan bangun di telaga kesunyian
Secuil harapan yang terpampang di atas jalanku
Cahaya di sudut mataku yang buram atas sabdaMu
Tentang anak-anak yang mencoba berlari
Tentang bapak yang menunjukan jalan pd ibu
Tentang pemuka yang bermuka dua
Bahkan tentang api di tangan saudara-saudaraku
Aku tertawa keras di atas besi-besi tua yang rapuh
Atas syair indah dan tarian-tarian kenyataan
Menangis di bawah dengkul ibu yang termenung
Tentang puisi-puisi dan lagu yang membosankan
Ceritakan padaku tentang anak-anak yang kehilangan
Atau tentang orang tua yang tak tau jalan pulang
Di atas jalanku aku termenung
Berteriak tanpa suara
Menatap tanpa mata
Hanya mendengar….
Dan sepenggal asaku dalam suratku,,
UntukMu..…
“BIE”
11 APRIL 2009, 23.50
Judul 1. Kabar Untuk Tuhan
Minumlah teh itu kawan
Malam ini aku lihat matamu lebam
Suaramu lantang namun terdengar kosong
Kosong dihadapanku
Kosong dihadapaNya
Kosong dihadapan mereka
Bahkan kosong dihadapan Anjani
Aku diam di sisi hujan yang sedikit genit malam itu
Anganku hilang bersama debu-debu di atas genting
Gelisah atasmu dan kekosongan itu
Berontak dalam hitam napas dan lebam matamu
Menangis atas Anjani yang terhimpit
Marah atasku yang masih diam
Bingung atas tehku yang belum menyegarkan
Menarilah sejenak di atas kursimu
Berlarilah kawan…..
Kakimu masih kuat untuk itu
Himpun semua mimpi-mimpimu
Ikat harapan –harapan itu
Berikan sedetik kebahagiaan
Bersama serumpun kembang buat “ANJANI”
Bie
Judul 5. Universitas Kehidupan
Katapada 14
Sekian lamanya arungi bahtera kehidupan ini ,,
menempuh jalan yang berliku
dan panuh luka ,,
kadang kumerasa lelah dan tak kuasa lagi
kujalani hidup ini ;
Bilakah semua
jalan panjang yang telah kutempuh
harus kemana kan kucari ,, seberkas cahaya
yang
jiwaku ini ,,
walaupun hanya sekejap …!!
akankah semua kuraih ,, gejolak dihati ??
mungkinkah semua kugapai ,, mimpi-mimpi ini ??
hanya pada-Mu ,,
kuserahkan segalanya
karena kuyakin ;
cinta kasih-Mu akan tetap abadi !!
Judul 8. ButterFly
Judul 5. Universitas Kehidupan